PERUBAHAN....
“Berubah!!!”, itulah kata yang diucapkan Satria Baja Hitam saat akan berubah dari bentuk fisik orang biasa jadi Hero. Sosok yang begitu dikagumi anak-anak kecil hampir dua dasawarsa lalu itu emang cukup spektakuler, hanya dengan satu kata sakti itu, dia bisa berubah menjadi pahlawan kebenaran yang membasmi monster-monster dengan tampilan aneh dan gak banget. Dan duniapun aman…setidaknya untuk kawasan Jepang dan sekitarnya, he he…Pernah gak sih kepikiran kira-kira apa yang ada dalam benak Kotaro Minami (a.k.a Satria Baja Hitam) waktu pertama kali tau kalo dirinya punya kemampuan ekstra itu? Apakah dia pernah nyesel kalo dirinya ternyata berbeda bentuk dari sebelumnya? Apakah dia pernah nolak waktu tau kalo tugasnya di dunia bukan cuma menjalani porsi perannya sebagai human being tapi juga beralih ke tugas mulia sebagai penyelamat bumi? Pernahkah dia frustasi karena harus adaptasi dengan format hidup barunya itu? Ataukah dia pernah lari dari kenyataan dan memilih untuk menghindar karena merasa perubahan yang terjadi tidak sesuai dengan keinginannya? Hahhhh….walo hanya rekayasa semata, ternyata cukup rumit namun menggelitik untuk ditelaah.
But… enough about Satria Baja Hitam dan segala keunikan yang menyertainya. What I’m trying to say here is about changing… het veranderen… wechsel ..mutato.. changement…cambio…Perubahan! (its so easy to sound smart speaking all language with the help of translator..ha ha). Apa sih arti berubah? Kata ini memiliki cakupan makna: menjadi berbeda dari bentuk asalnya, berganti, bertukar, dan beralih. Hidup tidak akan mungkin pernah stagnan. Tidak akan bisa berhenti di titik yang sama terus menerus. ..tentu ada variasinya. Karena mau ga mau, sebagai makhluk sosial kita ga akan lepas dari bersinggungan dengan manusia lainnya. Yang pastinya akan menimbulkan warna dan interaksi yang terkadang sulit kita kontrol hasilnya, sehingga perubahanpun tak terhindarkan terjadi. Nah yang jadi masalahnya adalah seringkali kita sulit menerima perubahan tersebut. Entah karena kita sudah ada ada di zona yang nyaman karenanya, atau memang karena kita kecewa dan ga suka dengan perubahan yang terjadi. Well, everybody needs their spot,right? So, biasanya kalo perubahan itu bikin kita ‘tergusur’ atau kehilangan sorot, maka yang mengemuka pertama kali adalah penolakan.
Tapi tau gak sih? Resistensi itulah yang terkadang menghambat perkembangan kita. Why? Karena dengan menolak, seluruh tubuh kita pun akan mengirimkan sinyal negatif yang berakhir dengan kurang maksimalnya performa kita. Pernah baca the secret kan? Nah disitu dipaparkan betapa energy positif dan keyakinan yang kita miliki akan membuat semesta mendukung hingga tujuan kita pun tercapai. Teorinya adalah apa yang kita pikirkan memancarkan suatu gelombang ke alam dan kita akan menerima pantulan gelombang tersebut. Dengan pikiran yang positif kita bisa memperoleh hasil yang positif. Dari paparan tersebut, bisa disimpulkan bahwa saat institusi kita berubah hingga kita pun tergeser menjadi figuran, gak bijak bila kita membiarkan semua rasa ga enak yang mendominasi menjadi juaranya dan membuat kita ignorant serta memilih untuk mematung saat semua orang berjalan cepat menyesuaikan diri dan mempersembahkan yang terbaik. Pasti nyesek lah saat cara kita atau peran kita tergusur oleh orang baru. Gak bisa dihindarin betapa gak nyamannya saat semua yang kita tau mendadak berganti jadi sesuatu yang asing bagi kita. Ga enak, mungkin itu yang langsung terasa saat kita dihadapkan dengan perubahan. But hey… u know what? Change is not pleasant, But change is constant. Only when we change and grow, We’ll see a world we never know (unknown). Siapa tau perubahan itu adalah cara Allah menantang diri kita karena kita dianggap sudah mumpuni hingga levelnya perlu ditingkatkan. Siapa juga yang bisa menduga kalo kita bisa menyikapinya dengan baik, kita bisa mendapatkan hal yang jauhhhhh lebih oke. So, saat perubahan menghadang, yang perlu kita lakukan adalah menghadapinya dengan gagah berani. Menelaah kemudian mengupgrade diri sambil menemukan cara baru yang lebih efektif dan efisien. Dijamin deh, kita bakal tetep eksis dengan performansi yang hebat. Sekedar tips yang bisa diaplikasikan saat perubahan menghampiri:
- Berkontemplasi.
- Fokus pada tujuan.
- Menghindari ketidakberdayaan yang dirasakan akibat perubahan yang terjadi
- Menjaga Keseimbangan fisik, mental, dan spiritual.
- Menyambut dan menerima perubahan .
- Mengubah Ancaman menjadi kesempatan.
- Mengubah perubahan menjadi Tantangan.
- Menyalakan energy yang positif.
- Meminta dukungan dari orang-orang terdekat Anda yang mencintai Anda.
re write by IsK
from note of my cousin Diana Yonkru...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar