sobat Blogger ada sebuah kisah ni, kisah yang ane copast dari blog milik abdullahkhoirulazzam ini bercerita tentang keinginan dari seorang ayah. lebih lengkapnya silahkan dah dilanjut bacanya,..
Ayah
mau pergi kemana ?....kok habis shubuh sudah kelihatan rapi ?....tanya
anaknya......Mau mengantarkan kamu mendaftar di Perguruan Tinggi jawab
sang ayah......Ndak usahlah ayah ikut.....aku kan sudah besar.....aku
berani kok berangkat sendiri.....lagian aku malu kalau ketemu teman -
temanku nanti.....pinta anaknya......Sang ayah yang memang tidak lulus
SD ini kemudian berkata kepada anaknya.....ayah ingin tahu kayak apa
Perguruan Tinggi itu dan ayah juga pingin tahu tempat kamu kuliah
itu....
Akhirnya si anak tidak mampu membendung keinginan sang
ayah untuk ikut pada hari itu.....berangkatlah mereka dari sebuah desa
yang belum pernah ada satu sarjana pun di desa itu......Dan ketika sudah
sampai di kampus.... sementara si anak sibuk mengurus dokumen
pendaftarani.....ayahnya terlihat duduk di lantai di salah satu sudut
bangunan kampus sambil.....BIBIRNYA SELALU BERGERAK LIRIH DAN MATANYA
BASAH DENGAN AIR MATA.....bibirnya senantiasa di gerakkan untuk
berdzikir.....untuk memanjatkan doa kepada Dzat Yang Maha Menentukan
segala sesuatu.....dan air mata itu adalah harapan yang tumpah kepada
anaknya......dia menyerahkan anaknya kepada Allah.....bukan kepada
gedung - gedung kampus itu dan seluruh isinya......Subhanallah... Hari
pertama kuliah si anak sudah di kejutkan oleh sesuatu yang tidak pernah
terbayangkan olehnya......salah satu dosen bertanya kepadanya.....dari
mana asalnya ?......agak malu - malu kemudian di jawab olehnya.....dari
daerah yang sangat desa......yang belum ada listrik.....belum ada
telpon....belum ada saran angkutan.....ini dan itu.....Tiba - tiba dosen
matematika tersebut tersentak kaget mendengar jawaban mahasiswanya yang
baru itu.....Bapak berasal dari desa lain yang tak jauh dari
desamu...dan dulu waktu di SD mempunyai teman dari desamu itu......kami
sama - sama berang sekolah SD yang sangat jauh dari tempat tinggal
kami.....dia sangat cerdas.....bapak belum pernah mampu mengalahkan
kecerdasan dia.....terutama dalam pelajaran berhitung.....sayang dia
tidak sampai lulus SD karena tidak ada yang membiayai
sekolahnya.....anak orang miskin....namanya fulan bin fulan.......
Hari
itu si anak tersentak bagai disengat aliran listrik badannya......nama
ayahnya disebut oleh dosennya yang sangat terkenal dan di hormati di
kampus itu......sebagai teman yang cerdas......belum pernah terkalahkan
dalam semua mata pelajaran.....terutama berhitung....dimana dosen
tersebut mendapatkan gelar doktornya dalam hal itu......si anak tidak
kuat menahan air matanya yang sudah memenuhi kelopak matanya.....mohon
ijin kemudian berlari menuju ke kamar kecil.....dan menumpahkan
tangisnya disana.......dalam hatinya berkecamuk rasa yang mendalam.....
merasakan..... betapa ayahnya memendam begitu lama keinginan untuk
menyalurkan kemampuannya selama ini yang terpendam dalam dirinya....dan
saatnya tiba....keinginan itu diberikannya.....kepada dirinya..... anak
sulungnya....
Sejak itu si anak terlecut.....untuk benar - benar
memanfaatkan waktu hanya untuk
belajar.....belajar.....dan.....belajar.....sudah ribuan meter per segi
sawah yang terjual.....perhiasan ibu yang sering keluar masuk
gadai.....dan Allah SWT mengabulkan doa sang ayah.....punya
anak.....SARJANA....SARJANA PERTAMA YANG ADA DI DESANYA.....ayah masih
belum begitu banyak tersenyum.....berbeda dengan kegembiraan anaknya
yang meluap.....masih terlihat seperti kebiasaannya.....BIBIRNYA SELALU
BERGERAK.....BERDZIKIR....
Hari bersejarahpun datang......si anak
masih terlelap dalam tidurnya di rumah kos nya......tiba - tiba
menjelang shubuh di bangunkan oleh penjaga kos bahwa ada ayah di
depan......dengan langkah yang masih gontai......si anak berlari......di
depan sudah ada Ayah......dari jam berapa ayah sampai disini tanyanya
?.......DARI JAM 3 PAGI TADI......kenapa ayah ndak mau masuk saja
?......kasihan kamu pasti capek menyiapkan segala sesuatunya untuk
wisuda pagi ini........Ya Allah.....dengan apa kebaikan ini harus
terbalas ?......kembali hati si anak terkoyak......
Sampai di
rumah setelah wisuda......ayah masih tidak banyak tersenyum
bangga......ayah masih seperti dulu......seperti gunung es yang
kokoh.....yang menyimpan milyaran bongkahan keinginan dan harapan kepada
anaknya yang masih terpendam......Sang Ayah dan anak sarjananya sedang
menikamati pisang goreng dan teh hangat di belakang rumah yang luas dan
asri dengan pemandangan sawah......tiba - tiba ayah memandangi dengan
serius ke arah pohon besar di belakang rumah.....kemudian dia
bertanya.....nak....itu burung apa ya ?.....itu burung pipit yah jawab
anaknya......sebentar kemudian kembali bertanya.....nak...itu burung apa
ya ?......itu burung pipit yah !.....setelah mereguk teh hangatnya
kembali ayah bertanya dengan pertanyaan yang sama......nak.....itu
burung apa ya ?.....ayah ini gimana sih.....dari tadi kan aku sudah
bilang bahwa itu burung pipit yah.....jawaban SARJANA dengan sedikit
kesal.......kemudian ayah beranjak dari tempat duduknya kemudian
berjalan memasuki rumah......tak lama kemudian kembali dengan membawa
buku catatan yang lusuh.....ayah menunjukkan sebuah halaman di buku itu
untuk dibaca anak sarjananya......
Tertulis tanggal..... 20 tahun
yang lalu......anak sulungku.....harapanku.....sedang berada di
belakang rumah.....duduk - duduk denganku....sambil menikmati pisang
goreng dan teh hangat......si sulung kecil kemudian tertarik dengan
burung yang menari - nari di pohon besar belakang rumah.....dan
dia.....RATUSAN KALI BERTANYA KEPADAKU.....BURUNG APA ITU YAH.....
Si
anak langsung bersujud di pangkuan ayahnya sambil menangis dan memohon
maaf.....dengan lirih ayah berkata.....KESABARANMU MENDENGARKAN ORANG
LAIN YANG BISA MEMBUATMU JADI ORANG....
Hari - hari selanjutnya
di lalui si sarjana dengan berusaha sekuat tenaganya untuk mendapatkan
pekerjaan.....dan Alhamdulillah....hanya selang satu minggu setelah
wisuda.....si anak sudah mendapatkan pekerjaan.....sebuah perusahaan
multi nasional....Procter & Gamble Indonesia......Makro
Indonesia......Warner Lambert Indonesia......The Coca - Cola
Company....namun sampai posisi anaknya di perusahaan berada
diatas....ayah masih seperti yang dulu.....tidak banyak senyum....yang
dimaknai pimpinan perusahaan besar dari Amerika itu.....bahwa ayahnya
belum bangga kepada anaknya......
Kegundahan hati anak yang sudah
20 tahun bekerja di beberapa perusahan besar Amerika ini akhirnya
melahirkan sebuah keputusan besar......si anak berhenti
bekerja.....karena sebab keinginannya untuk membahagiakan
ayahnya.....ketika sang ayah mendengar bahwa anaknya akan keluar kerja
dari perusahaan yang justru banyak sekali orang menginginkannya.....ayah
tetap dingin....tidak banyak tersenyum.....seperti gunung es.....
Sarjana
mantan manager beberapa perusahaan besar ini akhirnya menemukan jalan
hidup yang dia pikir akan membuat ayahnya bangga dan bahagia.....dia
buka lagi kitab - kitab semasa dia di pesantren.....dia borong buku -
buku agama sehingga memenuhi seluruh sudut dan ruangan yang ada di
rumahnya......dan ketika dia diminta oleh seseorang yang berasal dari
desanya untuk mengisi tausiah dalam suatu acara......dalam hati orang
dewasa....mantan manager perusahaan besar....yang masih menjadi anak
yang belum bisa membuat bangga dan bahagia ayahnya ini.....pasti nant
ayah datang dalam acara tersebut......
Malam itu….. anak ini
melihat ayahnya duduk di deretan kursi paling depan dari 500 an undangan
yang hadir.....langsung saja dihampirinya.....dengan salam dan salim
mencium tangannya.....dan ketika acara
tausiah....mauidhoh....tiba.....saatnya si ustadz baru ini berjalan
sambil membungkukkan badanya kepada ayahnya.....si ustadz ini kemudian
membuka dengan mukadimah yang begitu lancar dengan memilih kata - kata
untuk di rangkai menjadi kalimat - kalimat indah dan penuh
hikmah.....dengan uraian mudah yang dapat di pahami......si anak yang
saat itu menjadi ustadz ini melihat.......AYAHNYA MENANGIS
SESENGGUKAN....AIR MATANYA MEMBASAHI WAJAHNYA.....melihat dan
mendengarkan tausiah anaknya.....
Dalam perjalanan pulang yang
memakan waktu 1 jam.....tak henti - hentinya tangis yang di tumpahkan si
anak ini dengan memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah.....Ya
Allah...Engkau telah menunjukkan jalan....yang harus dilewati....YANG
MEMBUAT AYAH BAHAGIA DAN BANGGA.....gunung es itu telah mencair saat
ini....
Dan ketika bertemu dengan sahabat yang sangat dekat
dengan ayah.....sahabat ayah itu berkata.....dari dulu ayahmu......sejak
kami masih muda dan bersama - sama di pandu gerakan anshor......Ayahmu
itu menginginkan....anaknya kelak menjadi......SEORANG
USTADZ......Subhanallah....
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji
Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim
menunaikannya. Allah berfirman: " Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu
imam bagi seluruh manusia ". Ibrahim berkata: " (Dan saya mohon juga)
dari keturunanku ". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai
orang yang zalim. QS 2 : 124
lalu sampai sebatas apakah kita bisa memahami keinginan ayah kita gan..?
maaf kan aku ayah yang belum bisa jadi seperti yg beliau inginkan... insya Allah Iskandar akan terus berusaha,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar