kad2

duit bux

>>> Jika Anda pengunjung muslim mohon baca Shalawat sejenak dengan khusyu', terimakasih... <<<

Kamis, 14 Januari 2010

the story.

Derita liburan yang memuaskan….
Libur 2 hari saying sekali kalau tidak dimanfaatkan…. Sulitnya menentukan tujuan liburan dengan beberapa ‘kepala’ yang lain membuat makin pusing… walhasil F5 pun memutuskan untuk treed to Bromo, dengan peserta berjumlah 4 orang diatas 2 motor, berangkat pukul setengah 11 malam. Dengan keadaan motor yang tanpa persiapan. Kami melalui jalan yg cukup berliku, dan menanjak, beruntung kami juga didukung oleh kondisi fisik yang tidak baik pula. Lengkaplah sudah penderitaan liburan kali ini. Melewati jalan porong yang berdebu dan bayang putih sumber Lumpur, yang menyesakkan dada. Kami terus melaju diatas kerikil tajam yang menutup sepanjang jalan gempol. Dan akhirnya keadaan fisik pun menuntut untuk singgah pada sebuah pos pengisian bahan bakar di daerah pandaan

selain untuk mengairi tenggorokan, juga mengairi tanki motor kami. Ternyata itu hanya tantangan pertama. Yang masih menuntut kami untuk meneruskan perjalanan kami. 10 menit sdah berlalu, inilah saatnya untuk melanjutkan perjalanan kami. Selang beberapa saat jalan menanjak pun terlihat dengan sombongnya karma hanya dia.. yach hanya dialah satu-satunya jalan yg bias mengantar kami menuju padang pasir bromo. 5 menit kami terhenti oleh keterkejutan tanjakan itu. Terketuk sudah palu untuk tetap menaiki “jalan serong atas” itu ; ) jalan yang terlihat sombong dengan kepanjangan jaraknya juga kecuraman kemiringan. Takterasa alunan musik rohani yg keluardari mulut kamipun menemani hingga pada pos pertama. Berkumpul disana bmyak pendaki yang senassib, dengan sekumpulan suku Bugis. Sekedar bertanya masih jauhkah jarak yang harus kami tempuh pak…’tanya salah seorang dari kami. Sungguh mengejutkan fenomena jawaban dari nya, dengan bahasa dan logat kental bugisnya dia menjawab masih 14 kilo lagi… “WaoW..” serentak tanpa aba-aba, tekatpun terus maju…. Setelah ikut bercengkrama dengan sekelompok manusia Albino(bule) yang juga ingin menyaksikan “emas”matahari dari puncak kawah,,, dan dasar Iskandar otak bisnis, dipakailah kesempatan itu untuk menjadi Guide bromo. Mereka pun setuju… akhirnya kita mendapat teman sekaligus tumpangan untuk kelompok kami sopasti dengan motornya.. hehehehe …. Tanpa terasa perjalanan pun mulai memasuki rute danger road. Sang sopir JiP dengan lihai mengendalikan pergerakan mobil lawas ini. Sambil sesekali memberi kejutan dengan kemiringan jalan juga lompatan-lompatan mobil ini.

"nantikan kelanjutannya..... hehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar