kad2

duit bux

>>> Jika Anda pengunjung muslim mohon baca Shalawat sejenak dengan khusyu', terimakasih... <<<

Selasa, 26 Januari 2010

pengalaman belajar internet


pengalaman belajar internet...
q awali pada waktu kelas 1 SLTP, saya dibuat iri oleh kakak saya yang dari luar kota tentang cara cepat berhubungan dengan jarak yang jauh, yaitu dengan email. selain bisa berkirim surat dengan email kita bisa mengirim gambar, ngiler sudah aku untuk belajar, walhasil tiap pulang sekolah saya pun nekat "pulang" ke Warnet yang pada saat itu masih langka, dengan jarak berjuta-juta centi meter. hampir tiap hari saking penasarannya. herannya saat itu cuman diajari cara browsing aja. jadi untuk buat email dikasih tantangan suruh buat sendiri. dieng .... usaha pencarian iolmu email pun dimulai, dengan mentranslet semua pelajaran tentang email dikumpulkan dan dialihbahasakan, ke bahasa yg lebih manuasiawi oleh kami para rakyat Indonesia...
dan cerita selanjutnya adalah tunggu episode selanjutnya........
hehehehehe......

Kamis, 14 Januari 2010

kesederhanaan Rosulullah

KESEDERHANAAN RASULULLAH

Ketika Islam telah memiliki pengaruh yang sedemikian kuat dan disegani, dan ketika para raja-raja di Romawi bergelimang harta, maka Rasulullah masih saja tidur beralaskan tikar di rumahnya yang sederhana. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri, tidak menyuruh isterinya. Beliau juga memerah sendiri susu kambing, untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.


Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang siap untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina Aisyah menceritakan: Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.

Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sholat. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina Aisyah yang berarti Wahai yang kemerah-merahan). Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah." Rasulullah lantas berkata, Kalau begitu aku puasa saja hari ini." tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya. Ini sesuai dengan sabda beliau, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin, sabar dan tawadhunya baginda SAW sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai sholat : "Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?" "Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar" "Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?" Lalu baginda menjawab dengan lembut, Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."

Baginda Rasulullah pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.

Hanya diam dan bersabar bila kain ridanya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya. Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencingi si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu. Kecintaannya yang tinggi terhadap Allah SWT dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.

Seolah-olah anugerah kemuliaan dari Allah tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.

Ketika pintu Syurga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih saja berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Hingga ditanya oleh Sayidatina Aisyah, "Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga?
Mengapa engkau masih bersusah payah begini?" Jawab baginda dengan lunak, "Ya Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba?
Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."

Ketika ajalnya dekat menjelang, Rasulullah SAW masih sempat-sempatnya memikirkan umatnya. Ketika Jibril berkata, "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, wahai Rasul Allah. Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?", tanya Rasulullah seolah tak tega meninggalkan kita semua (umatnya) tanpa kepastian dibebaskannya umatnya dari api neraka.

Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi, "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Demikian sayangnya Rasulullah SAW kepada kita sebagai umatnya, hingga di detik-detik terakhir ajal beliau masih berdoa bagi kebaikan umatnya.

=> Apakah kini, umat beliau yang mengaku cinta dan senantiasa menyanjung telah siap dan berani hidup seperti itu???

the story.

Derita liburan yang memuaskan….
Libur 2 hari saying sekali kalau tidak dimanfaatkan…. Sulitnya menentukan tujuan liburan dengan beberapa ‘kepala’ yang lain membuat makin pusing… walhasil F5 pun memutuskan untuk treed to Bromo, dengan peserta berjumlah 4 orang diatas 2 motor, berangkat pukul setengah 11 malam. Dengan keadaan motor yang tanpa persiapan. Kami melalui jalan yg cukup berliku, dan menanjak, beruntung kami juga didukung oleh kondisi fisik yang tidak baik pula. Lengkaplah sudah penderitaan liburan kali ini. Melewati jalan porong yang berdebu dan bayang putih sumber Lumpur, yang menyesakkan dada. Kami terus melaju diatas kerikil tajam yang menutup sepanjang jalan gempol. Dan akhirnya keadaan fisik pun menuntut untuk singgah pada sebuah pos pengisian bahan bakar di daerah pandaan

selain untuk mengairi tenggorokan, juga mengairi tanki motor kami. Ternyata itu hanya tantangan pertama. Yang masih menuntut kami untuk meneruskan perjalanan kami. 10 menit sdah berlalu, inilah saatnya untuk melanjutkan perjalanan kami. Selang beberapa saat jalan menanjak pun terlihat dengan sombongnya karma hanya dia.. yach hanya dialah satu-satunya jalan yg bias mengantar kami menuju padang pasir bromo. 5 menit kami terhenti oleh keterkejutan tanjakan itu. Terketuk sudah palu untuk tetap menaiki “jalan serong atas” itu ; ) jalan yang terlihat sombong dengan kepanjangan jaraknya juga kecuraman kemiringan. Takterasa alunan musik rohani yg keluardari mulut kamipun menemani hingga pada pos pertama. Berkumpul disana bmyak pendaki yang senassib, dengan sekumpulan suku Bugis. Sekedar bertanya masih jauhkah jarak yang harus kami tempuh pak…’tanya salah seorang dari kami. Sungguh mengejutkan fenomena jawaban dari nya, dengan bahasa dan logat kental bugisnya dia menjawab masih 14 kilo lagi… “WaoW..” serentak tanpa aba-aba, tekatpun terus maju…. Setelah ikut bercengkrama dengan sekelompok manusia Albino(bule) yang juga ingin menyaksikan “emas”matahari dari puncak kawah,,, dan dasar Iskandar otak bisnis, dipakailah kesempatan itu untuk menjadi Guide bromo. Mereka pun setuju… akhirnya kita mendapat teman sekaligus tumpangan untuk kelompok kami sopasti dengan motornya.. hehehehe …. Tanpa terasa perjalanan pun mulai memasuki rute danger road. Sang sopir JiP dengan lihai mengendalikan pergerakan mobil lawas ini. Sambil sesekali memberi kejutan dengan kemiringan jalan juga lompatan-lompatan mobil ini.

"nantikan kelanjutannya..... hehe...

Selasa, 12 Januari 2010

anak angkat

Seekor kura-kura kecil mulai memanjat sebuah pohon dengan perlahan-lahan. Setelah selama berjam-jam mencoba, ia akhirnya sampai ke puncak, kemudian melompat sambil mengepakkan kaki-kakinya. Ia jatuh dengan keras ke tanah dan pingsan. Setelah sadar, ia memanjat lagi, lompat lagi, dan jatuh lagi. Kura-kura itu terus mencoba, sementara sepasang burung di atas pohon mengamati kura-kura itu dengan penuh rasa iba.

Kemudian burung betina berkata kepada suaminya, “Sayang, saya rasa inilah saatnya untuk memberitahu kura-kura kecil kita kalau dia adalah anak adopsi

Rabu, 06 Januari 2010

istri Sholihah adalah yang mengeahui tentang agungnya kedudukan suami dan besarnya hak suami atasnya... ; )

Posted at 6:22 am under Islam, muslimah

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu…
Bismillaahirrohmaanirrohiim ……
Lihatlah pada diri anda wahai Istri…,

Apakah anda sebagai tempat yang tenang bagi suamimu? Dia merasa tenang untuk datang kepada anda setelah pergi dan berpisah, penat, capek dan lelah? Atau anda menghindarkan diri untuk menemaninya, dan sangat berat bagi anda untuk ikut menanggung kegalauan perasaannya ?

Sesungguhnya keberadaan anda sebagai tempat yang tenang bagi suami,
mengingatkan anda agar bisa sebagai tempat istirahat baginya dalam segala sisi; menebarkan ketenangan dirumah, menyiapkan makanannya dan membersihkan rumahnya, sehingga dia tidaklah mendengarkan kecuali kebaikan. Dan matanya tidak melihat pada diri anda kecuali kebaikan. Jika anda menginginkan suami yang bisa menyejukkan mata anda, maka jadilah penyejuk mata baginya.

‘Abdullah bin Ja’far berwasiat kepada putrinya pada hari pernikahannya, “Hindarilah olehmu sifat cemburu, karena merupakan kunci terjadinya perceraian. Jauhilah olehmu banyak mencela, karena akan menyebabkan kebencian. Pergunakanlah celak, karena merupakan perhiasan yang paling baik. Dan wewangian yang paling semerbak adalah air.”

Seorang ibu menasehati putrinya pada malam pernikahan, dia berkata, “Kamu wajib untuk qona’ah, mendengar dan taat, menjaga diri dan tenang. Jagalah kecintaan. peliharalah harta benda. Bantulah pekerjaannya. Kerjakan apa yang menyenangkannya. Simpanlah rahasianya. Jangan menentang perintahnya. Tutuplah cela dan sakunya. Cintailah dia ketika sudah tua. Jagalah lisanmu. Pilihlah tetanggamu. Dan kokohlah didalam keimananmu.”

Lalu dimanakah Anda wahai wanita yang mulia dari wasiat-wasiat berharga ini untuk dipersembahkan kepada seorang suami yang disabdakan oleh Rosulullah, “Dia adalah surga dan nerakamu.”

Maka tidak sepantasnya bagi seorang istri untuk tertawa dihadapan suaminya ketika dia dalam keadaan marah. Dan tidak sepantasnya bagi seorang istri tatkala suaminya marah, dia tinggalkan dan tidak berusaha untuk menjadikannya ridha. Karena hal ini akan semakin menambah kemarahan suami. Betapa banyak istri yang mempunyai tempat tersendiri didalam hati suaminya karena dia selalu berusaha untuk mencintainya dan membuatnya ridha, sampaipun tatkala sang suami marah kepadanya dalam keadaan dia yang salah terhadap hak istrinya.

Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang wanita-wanita kalian yang berada disurga? Yang penyayang, banyak anak dan banyak meminta maaf; yaitu wanita yang tatkala dizhalimi (oleh suaminya) mengatakan, ‘Ini tanganku berada di tanganmu, aku tidak akan merasakan ketenangan hingga engkau ridha’.”

Dan istri harus tahu bahwa membantu suami adalah wajib baginya. Wajib baginya untuk menaati suami dalam perkara yang halal. Adapun dalam perkara yang harom, maka tidak boleh menaatinya. Karena itu wajib baginya untuk mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh suami dirumahnya, tunduk kepadanya dan tidak sombong.

Istri sholihah adalah yang mengetahui tentang agungnya kedudukan suami; dan besarnya hak suami atasnya. Maka dia akan berusaha keras untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepadanya. Seorang istri hendaknya merenungkan sabda Rosulullah, “Seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.”

Maka wajib bagi istri untuk melayani suami dengan baik, menjaga rahasianya dan memelihara hartanya, karena dia adalah orang yang diamanati. Jangan sampai membuka tirainya kepada selain suami. Melembutkan hati anak-anak atasnya. Menghindari sikap keras dan kasar. Jika suami memberikan bantuan atau hadiah -misalnya-, maka berterimakasihlah atas perbuatannya dan memujinya dengan baik. Jangan mencela apa yang dia berikan dan jangan mencaci apa yang dia kerjakan untuk istri dan anak-anaknya. Istri harus mencari tempat-tempat yang bisa menjadikan suami ridha, kemudian bergegas mengerjakannya.

Selalu membantu suami untuk menjaga diri dan menghindar dari fitnah. Maka jangan tinggalkan tempat tidur suaminya, menyingkir tidur sendirian. Nabi bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian istri menolaknya, kecuali yang di langit akan marah kepada istri tersebut hingga suami ridha kepadanya.”

Maka temanilah suami didunia dengan cara yang baik. Kerjakan apa yang disukai suami -meski dia tidak menyukainya-, dan tinggalkanlah apa yang tidak disukai suami- meski dia menyukainya- karena mengharap pahala dari Alloh, dan sadar bahwa suami adalah tamu yang sedang singgah ditempatnya dan hampir pergi meninggalkannya, maka janganlah disakiti baik dengan ucapan maupun perbuatan.

Rosulullah bersabda, “Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya didunia, kecuali istrinya dari bidadari berkata, ‘Jangan sakiti dia -semoga Alloh mencelakakan kamu-. Dia di sisimu hanyalah sekedar singgah, sebentar lagi akan meninggalkanmu menuju kami’.”

Ketahuilah bahwa wanita yang paling utama adalah yang selalu menganggap besar apa yang dilakukan oleh suaminya, meski perkara yang kecil. Memuji dihadapan orang lain dengan kebaikan meski suami penuh dengan kekurangan. Dia percaya bahwa semua itu akan berakibat baik baginya. Dan akan menjadi pendorong bagi suaminya pada suatu hari nanti untuk merasakan kecintaan dan kasih sayang istri kepadanya.

Hendaklah bersih hatinya terhadap suaminya. Jika dia kurang didalam memenuhi haknya, maka hendaklah dia pandai-pandai untuk menyampaikan hal tersebut dengan satu cara atau lainnya, tanpa menyakiti atau mencelanya, dengan mencari waktu yang tepat yang ketika itu pikiran suami sedang jernih dan lapang dada.

Kita memohon kepada Alloh agar menegakkan rumah-rumah kita diatas kebahagiaan. Dan kita memohon kepada Alloh agar menjadikan apa yang kita ucapkan ikhlas karena wajah-Nya Yang Mulia.

-dinukil dari Kitab HARMONIS, Idaman Setiap Keluarga; Asy-Syaikh Salim Al-’Ajmi;Pustaka Salafiyah-

http://ummfulanah.wordpress.com/2009/05/06/yang-perlu-diperhatikan-untuk-mjadi-istri-sholihah/


Mutiara Salafus Shalih:

Para ulama di muka bumi seperti bintang-bintang di langit. Bila bintang-bintang itu tampak, maka orang-orang mengambil petunjuk dengan bintang-bintang itu. Dan bila bintang-bintang itu tidak terlihat oleh mereka, mereka menjadi bingung. (Abu Muslim Al-Khaulani Rahimahullah)

Akan lahir dari ilmu: Kemuliaan walaupun orangnya hina, Kekuatan walaupun orangnya lemah, Kedekatan walaupun orangnya jauh, Kekayaan walaupun orangnya fakir, dan Kewibawaan walaupun orangnya tawadhu’. (Wahab bin Munabbih Rahimahullah)

Apabila seseorang menuntut ilmu, maka hal itu akan terlihat pada khusyu’nya, pandangannya, lisannya, tangannya, shalatnya, dan zuhudnya. Apabila seseorang meraih salah satu bab ilmu lalu dia amalkan, hal itu lebih baik baginya daripada dunia dan seisinya.” (Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah)

Janganlah engkau merasa sombong terhadap ilmu, karena ilmu adalah lembah-lembah. Yang manapun engkau tempuh, dia akan mengalahkanmu sebelum engkau mencapainya. Akan tetapi ambillah ilmu itu bersamaan dengan perjalanan siang dan malam. Dan janganlah engkau mengambil ilmu sekaligus, karena barang siapa yang mengambil ilmu sekaligus, akan hilang pula sekaligus. Akan tetapi ambillah ilmu sedikit demi sedikit, bersamaan dengan perjalanan siang dan malam. (Az-Zuhri Rahimahulla, dari Yunus bin Yazid)

Pondasi Al jama’ah adalah para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka adalah ahlussunah wal jama’ah, siapa saja yang tidak mengambil ilmu dari mereka sungguh telah sesat dan terjatuh dalam kebid’ahan. (Al Imam Al Barbahari Rahimahullah)